Juli 14, 2025

Thedistrictbyha : Wisata Kuliner Vietnam Terenak

Destinasi Luar Negeri yang sering jadi tujuan wisatawan Indonesia

Mengenal Che, Hidangan Penutup Manis Khas Vietnam yang Kaya Rasa dan Warna

Vietnam dikenal sebagai salah satu negara Asia Tenggara dengan kekayaan kuliner yang luar biasa. Dari makanan berat seperti phở dan bánh mì, hingga kudapan segar seperti gỏi cuốn, semuanya menunjukkan keunikan budaya makan yang khas. Namun, di antara semua kelezatan itu, ada satu jenis hidangan penutup yang tidak boleh dilewatkan jika berkunjung ke Vietnam, yaitu Che. Che (dibaca: ceh) bukan hanya sekadar makanan penutup, tapi juga sebuah pengalaman rasa yang menggabungkan tekstur, warna, dan cita rasa manis yang menyejukkan.

Che adalah nama umum untuk berbagai jenis makanan penutup Vietnam yang disajikan dalam bentuk sup manis atau campuran berisi bahan-bahan seperti kacang-kacangan, ketan, buah, agar-agar, santan, dan es batu. Che bisa disajikan panas atau dingin tergantung jenisnya, dan disukai oleh semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Makanan ini biasa dijual di kedai pinggir jalan, pasar malam, dan juga restoran tradisional.

Salah satu daya tarik utama dari Che adalah variasinya yang luar biasa banyak. Di Vietnam, hampir setiap daerah memiliki versi Che mereka sendiri. Misalnya, Che Ba Mau atau “Che Tiga Warna”, terkenal dengan lapisan hijau dari kacang hijau, lapisan merah dari kacang merah, dan lapisan putih dari santan dan es serut. Semuanya disusun dalam gelas tinggi sehingga tampilannya sangat menggoda. Tidak hanya cantik, rasa dari setiap lapisan juga menyatu secara harmonis—manis, lembut, dan segar di saat bersamaan.

Ada pula Che Bap, yang terbuat dari jagung manis, santan, dan gula, menghasilkan rasa lembut dan aroma khas yang sangat menenangkan. Ini adalah salah satu varian paling disukai di Vietnam bagian selatan. Selain itu, Che Chuoi (Che pisang) juga populer—dengan pisang matang yang direbus bersama https://thecorebasics.com/blog/how-to-politely-ask-for-gas-money/ santan dan sagu mutiara, menghasilkan tekstur lembek yang sangat memuaskan sebagai comfort food.

Selain bahan-bahan tradisional, banyak varian Che yang sudah dimodernisasi, misalnya dengan tambahan agar-agar kelapa, jeli buah, bahkan topping seperti es krim atau biji selasih. Namun demikian, esensi dari Che tetap sama: menciptakan keseimbangan rasa manis yang tidak terlalu tajam, dengan kombinasi tekstur yang unik antara kenyal, lembut, dan renyah.

Yang menarik, Che juga tidak hanya berfungsi sebagai makanan penutup, tapi juga bagian dari kebiasaan sosial. Di banyak kota seperti Hanoi, Hue, atau Ho Chi Minh City, orang-orang duduk santai di warung kecil atau bangku plastik di trotoar, menikmati segelas Che sambil berbincang atau menunggu waktu sore. Ini adalah bagian dari kebudayaan santai ala Vietnam yang menghargai momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Dari segi nilai gizi, Che bisa menjadi sumber energi ringan karena bahan dasarnya berupa karbohidrat dari ketan atau jagung, protein dari kacang-kacangan, dan lemak sehat dari santan. Namun tentu saja, karena mengandung gula cukup tinggi, penyajian Che sebaiknya tetap dalam porsi wajar. Versi modern dari Che kini juga banyak yang menggunakan pemanis alami seperti madu atau sirup buah agar lebih ramah untuk gaya hidup sehat.

Membuat Che juga cukup mudah, dan banyak keluarga Vietnam yang memiliki resep Che turun-temurun. Proses pembuatannya bisa menjadi aktivitas menyenangkan bersama keluarga, terutama saat menyiapkan bahan-bahan seperti merebus kacang, mengukus ketan, atau mengiris buah-buahan. Penyajian Che pun memberi ruang kreativitas, karena penataannya bisa dibuat sangat cantik dalam mangkuk atau gelas transparan agar lapisannya terlihat jelas.

Di kalangan wisatawan, Che kerap menjadi salah satu kuliner favorit saat pertama kali mencicipi makanan Vietnam. Rasanya yang ringan, menyegarkan, dan tidak terlalu asing di lidah Asia membuatnya mudah disukai. Banyak turis asing pun mulai mempelajari cara membuat Che dari kelas memasak lokal atau membeli campuran bahan siap pakai untuk dibawa pulang.

Secara keseluruhan, Che adalah bukti bahwa makanan penutup bisa menjadi pengalaman kultural yang kaya. Ini bukan hanya soal rasa manis, tapi juga cerita tentang tradisi, kreativitas, dan kebersamaan. Dengan tampilan yang meriah dan rasa yang memanjakan, Che telah menjadi simbol kecil dari semangat ceria dalam budaya kuliner Vietnam. Jika kamu mencari cara untuk menutup hari dengan segelas kesegaran, Che adalah jawabannya—manis, lembut, dan penuh warna.

BACA JUGA: Ini 5 Objek Wisata Pulau Terindah di Sumbar yang Wajib Anda Kunjungi

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.