Cha Ca adalah salah satu hidangan paling terkenal di Hanoi, ibu kota Vietnam, yang telah menjadi ikon kuliner Vietnam selama berabad-abad. Hidangan ini terkenal karena rasa aromatiknya yang khas, penggunaan bumbu rempah yang sederhana namun kaya, dan cara penyajiannya yang unik. Cha Ca tidak hanya menjadi favorit masyarakat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan cita rasa autentik kuliner Vietnam.
Kata “Cha Ca” secara harfiah berarti “ikan goreng,” namun sebenarnya hidangan ini lebih mirip dengan ikan panggang atau tumis dengan rempah. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan air tawar, seperti ikan gurami atau ikan lele, yang dipotong-potong dan direndam dengan bumbu kunyit, serai, bawang putih, dan rempah-rempah khas Vietnam. Bumbu kunyit inilah yang memberi warna kuning cerah pada daging ikan, sekaligus aroma yang menggugah selera sejak pertama kali disajikan.
Proses memasak Cha Ca cukup unik dan berbeda dengan hidangan ikan pada umumnya. Setelah ikan dibumbui, potongan ikan akan dipanggang atau ditumis di atas wajan panas yang diolesi minyak dan kadang sedikit mentega. Proses ini memastikan ikan tetap lembut di dalam, tetapi memiliki lapisan luar yang sedikit renyah dan harum karena rempah-rempah. Saat memasak, daun dill segar atau daun ketumbar ditambahkan untuk menambah aroma dan rasa yang khas. Keharuman daun dill yang berpadu dengan kunyit dan bawang putih membuat Cha Ca memiliki cita rasa yang unik dan tidak bisa ditemukan di hidangan ikan lain.
Penyajian Cha Ca juga sangat khas. Biasanya disajikan maestravidasthlm.com dalam wajan kecil langsung di atas meja, sehingga pengunjung bisa menambah daun dill atau bumbu lain sesuai selera. Hidangan ini juga dilengkapi dengan mie beras atau bihun, kacang panggang, daun bawang, dan saus ikan manis-pedas yang khas. Kombinasi semua bahan ini menciptakan rasa gurih, segar, dan aromatik yang membuat setiap suapan terasa lezat. Tidak jarang pengunjung menambahkan sedikit perasan jeruk nipis untuk menyeimbangkan rasa gurih dan rempah yang kaya.
Cha Ca tidak hanya terkenal karena rasa dan aroma, tetapi juga karena nilai sejarah dan budaya yang melekat padanya. Hidangan ini sudah ada sejak abad ke-19 dan awalnya disajikan di rumah-rumah bangsawan Hanoi. Kini, Cha Ca dapat ditemukan di berbagai restoran, mulai dari warung kecil di pinggir jalan hingga restoran mewah yang menawarkan pengalaman kuliner lengkap. Salah satu restoran paling terkenal yang menyajikan Cha Ca adalah Cha Ca La Vong, yang telah menjadi ikon kuliner Hanoi dan sering dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia.
Selain rasanya yang lezat, Cha Ca juga dianggap sehat karena menggunakan ikan segar dan rempah alami. Ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi dan rendah lemak digabungkan dengan daun dill yang kaya antioksidan serta bumbu alami seperti kunyit yang memiliki khasiat antiinflamasi. Kombinasi ini membuat Cha Ca menjadi pilihan kuliner yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menyehatkan.
Wisata kuliner di Hanoi hampir tidak lengkap tanpa mencicipi Cha Ca. Hidangan ini memberikan pengalaman unik karena cara memasak dan menyajikannya yang interaktif, aroma rempah yang kuat, serta keseimbangan rasa yang harmonis. Cha Ca adalah contoh sempurna bagaimana kuliner Vietnam mampu memadukan tradisi, budaya, dan cita rasa yang kaya dalam satu hidangan.
Secara keseluruhan, Cha Ca bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Vietnam yang mencerminkan kreativitas, tradisi, dan keahlian memasak masyarakat Hanoi. Bagi siapa pun yang ingin merasakan Vietnam melalui lidahnya, Cha Ca adalah pilihan tepat untuk menikmati cita rasa autentik yang penuh aroma, rasa, dan sejarah.
BACA JUGA DISINI: Kuliner Vietnam: Rasa Autentik, Rempah Segar, dan Cita Rasa Tak Terlupakan